Peresmian Wakaf Sumur Air Bersih di SDN 5 Parittiga, Bangka Barat : Bank Indonesia Dorong Optimalisasi Wakaf Digital untuk Kesejahteraan Masyarakat

SinergiBabel.Com – Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung bersama Rumah Wakaf meresmikan pembangunan Wakaf Sumur Air Bersih di SDN 5 Parittiga, Kabupaten Bangka Barat. Program ini berhasil terwujud dari dana wakaf digital yang terkumpul hampir mencapai Rp35 juta, hasil kontribusi para wakif dan masyarakat. Program ini sudah di launching sejak bulan April pada puncak acara BEKISAH (Bangka Belitung Ekonomi & Keuangan Syariah) 2025, Rabu (03/09/25).

Turut hadir dalam peresmian yaitu Plt. Asisten 1 Sekretaris Daerah Kabupaten Bangka Barat Bapak Sidarta Gautama yang hadir mewakili Bupati Bangka Barat, Perwakilan Kanwil Kemenag yaitu Bapak Abdul Rohim sekaligus ketua BWI Prov. Kep. Bangka Belitung, Sekretaris MUI Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Bapak Drs. H. Hasan Rumata, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Bangka Barat Bapak Jumadi, S.H.I., M.H., Ketua MUI Kabupaten Bangka Barat KH. M. Thoha, S.Pd.I, Head of Communication & Impact Rumah Wakaf, Ibu Yesi M. Indira, S.P., M.B.A, camat, kepala sekolah, tokoh masyarakat, dan mitra strategis lainnya.

Dalam sambutannya, Plt. Asisten 1 Sekretaris Daerah Kab. Bangka Barat Sidarta Gautama menyampaikan amanat dari Bupati Kab. Bangka Barat bahwa wakaf tidak selalu harus berupa tanah, bangunan, atau aset besar lainnya, melainkan juga dapat diwujudkan dalam bentuk sosial dan produktif, seperti wakaf sumur air ini. Ia juga menekankan bahwa pembangunan sumur wakaf sangat tepat dengan kondisi geografis Bangka Barat.

“Bangka Barat ini kalau kemarau terlampau panjang akan mengalami kekeringan, sedangkan kalau penghujan kelamaan sering banjir. Karena itu, keberadaan sumur wakaf ini bukan hanya solusi praktis bagi sekolah, tetapi juga bentuk ikhtiar bersama dalam menghadapi kondisi alam,” ujarnya.

Sidarta turut menyampaikan apresiasi atas sinergi antara Bank Indonesia dan para mitra strategis, serta berharap kerja sama ini terus berlanjut demi membangun Kabupaten Bangka Barat yang lebih baik. Plt. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Dika Prasetya Putra, menyampaikan apresiasi setinggi – tingginya kepada seluruh pihak yang terlibat.

“Keberhasilan wakaf sumur ini adalah wujud nyata bahwa kolaborasi antara masyarakat, lembaga wakaf, dan institusi seperti Bank Indonesia mampu menghadirkan manfaat sosial yang berkelanjutan. Semoga inisiatif ini menjadi inspirasi untuk lebih banyak program wakaf di Bangka Belitung,” ujar Dika.

Bank Indonesia menekankan bahwa wakaf merupakan instrumen penting dalam pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Potensi wakaf di Indonesia sangat besar potensi wakaf uang mencapai Rp180 triliun per tahun namun realisasinya baru sekitar 2% dari total potensi.

Rendahnya literasi wakaf menjadi tantangan besar, termasuk di Bangka Belitung yang indeks literasinya masih di bawah rata-rata nasional. Karena itu, Bank Indonesia terus mendorong literasi dan inklusi wakaf digital melalui inovasi, seperti aplikasi Rumah Wakaf dan Satu Wakaf, agar masyarakat dapat menyalurkan wakaf secara lebih mudah, transparan, dan terpercaya. Kepala Sekolah SDN 5 Parittiga, Bapak Kartolo, turut berbagi cerita mengenai kondisi sebelum adanya sumur wakaf.

“Dulu anak – anak kami harus membawa botol 1,5 liter dari rumah setiap hari untuk kebutuhan minum maupun wudhu. Saat musim kemarau, sumur lama sering kering sehingga kami bahkan terpaksa membeli air dalam drum. Kini, dengan adanya sumur wakaf, anak-anak bisa belajar lebih nyaman tanpa dibebani masalah air,” ungkapnya.

Sementara itu, Rumah Wakaf selaku nazhir dan implementator menjelaskan bahwa pembangunan dimulai awal Juli lalu dan dalam waktu sepuluh hari berhasil digali sumur dengan kedalaman 32 meter serta debit air 400 liter per jam. Air bersih kemudian ditampung dalam toren air berkapasitas 1000 liter lengkap dengan pompa, sehingga kini dapat memenuhi kebutuhan 306 siswa dan guru, sekaligus masyarakat sekitar.

“Hari ini kita tidak hanya meresmikan sebuah sumur, tetapi melangitkan harapan. Harapan agar kebaikan dari setiap tetes air menjadi pahala jariyah bagi semua wakif hingga akhirat kelak. Terima kasih kepada Bank Indonesia Perwakilan Bangka Belitung, BWI, Kementerian Agama, Pemerintah Daerah, dan para wakif yang telah mendukung terwujudnya program ini,” ujar Yesi M. Indira, S.P., MBA., Head of Communication & Impact Rumah Wakaf.

Pembangunan sumur wakaf ini juga sejalan dengan prinsip Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs), khususnya tujuan nomor 6 tentang Air Bersih dan Sanitasi Layak. Kehadiran sumber air bersih yang berkesinambungan di sekolah dan lingkungan sekitar tidak hanya mendukung kesehatan dan kenyamanan belajar, tetapi juga menunjukkan bahwa wakaf digital mampu berkontribusi langsung pada pencapaian agenda pembangunan global yang inklusif dan berkelanjutan.

Dengan hadirnya sumur wakaf ini, SDN 5 Parittiga dan masyarakat sekitar kini memiliki akses air bersih yang lebih layak dan berkelanjutan. Program ini menunjukkan bahwa wakaf bukan hanya ibadah bernilai spiritual, tetapi juga instrumen sosial yang mampu menjawab tantangan nyata di tengah masyarakat. Semoga inisiatif ini menjadi pemantik lahirnya lebih banyak gerakan wakaf produktif di Bangka Belitung, sehingga manfaatnya terus meluas dan menghadirkan kesejahteraan yang inklusif bagi seluruh lapisan masyarakat.

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *